Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (DP UII) sebagai unit penyedia informasi bagi civitas akademika UII khususnya dan masyarakat pada umumnya, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengembangkan jenis layanan bagi pemustaka. Pengembangan jenis layanan yang dilakukan pada akhir tahun 2019 ini adalah penyediaan fasilitas untuk anak yaitu Kids Corner.
Kids Corner merupakan pengembangan fasilitas layanan yang diberikan DP UII untuk menyediakan wahana khusus bagi pemustaka anak-anak. Hal ini dilakukan karena seringnya Direktorat Perpustakaan sebagai tempat tujuan berkunjung dari Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak.(TK) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu juga untuk menyediakan tempat bagi pemustaka yang mengajak putra-putrinya ke DP UII.
Tujuan diadakannya Kids Corner adalah untuk memberikan fasilitas dan layanan bagi pemustaka atau pengunjung yang masih anak-anak, menanamkan budaya membaca sejak dini dan cinta perpustakan serta untuk melaksanakan program kerja RKAT 2019.
Agar mudah dijangkau, maka lokasi Kids Corner ditempatkan di Lantai Lower Ground (LG) dekat pintu masuk sebelah Utara Direktorat Perpustakaan UII. Pemustaka yang masuk dari pintu sebelah utara dapat langsung melihat Kids Corner tersebut.
Untuk melengkapi kebutuhan sarana prasarana, maka di Kids Corner disediakan tempat baca lesehan di karpet, meja kayu kecil untuk anak-anak sebanyak 4 (empat) buah, kursi kayu kecil untuk anak-anak sebanyak 14 (empat belas) buah, rak dua muka untuk menyimpan koleksi 2 (dua) buah, meja dan kursi untuk penelusuran 1 (satu) buah dan komputer Anjungan sebanyak 1 (satu) buah.
Sedangkan koleksi yang disediakan di Kids Corner adalah buku Anak berupa buku cetak maupun elektronik (ebook) dengan berbagai macam subyek: Nabi-nabi, binatang, dongeng, mengenal huruf dan angka, dan lain-lain. Jumlah koleksi buku elektronik ada 211 judul dan buku cetak ada 494 judul 698 eksemplar. Untuk mempermudah temu kembali informasi, buku diolah menggunakan Sistem Klasifikasi menggunakan Sistem Klasifikasi DDC (Dewey Decimal Clasification) dari Kelas 000 – 900.
Sistem Layanan Pelayanan di Kids Corner menggunakan Sistem Terbuka, yakni pemustaka bebas menggambil sendiri buku yang akan dibacanya. Namun koleksi yang disediakan hanya “DIBACA DI TEMPAT” tidak boleh dibawa pulang karena masih terbatasnya jumlah koleksi.
Semoga dengan adanya Kids Corner akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pemustaka untuk berkunjung ke DP UII dan dapat menumbuhkan minat baca sejak dini bagi anak-anak. Selamat buat Direktorat Perpustakaan, teruslah BERINOVASI TIADA HENTI!!! (Penulis berita Suharti AD/ Pustakawan UII)

Penerbit Universitas Islam Indonesia yang dikelola oleh Direktorat Perpustakaan UII secara rutin/ berkala mengirim karya deposit ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPAD DIY). Pada Desember 2019, pengiriman deposit tersebut sudah sampai pada tahap ke 12 (dua belas). Pengiriman buku deposit berupa buku-buku karya dosen UII yang diterbitkan oleh Penerbit UII. Maksud dan tujuan pengiriman buku deposit agar isi pengetahuan di dalam buku-buku tersebut dapat bermanfaat optimal bagi kemajuan bangsa Indonesia dan untuk melaksanakan amanat Undang-undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2018 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam, Bab II Penyerahan karya cetak dan karya rekam Pasal 4 bahwa 1) Setiap Penerbit wajib menyerahkan 2 (dua) eksemplar dari setiap judul Karya cetak kepada perpustakaan Nasional dan 1 (satu) eksemplar kepada perpustakaan Provinsi tempat domisili Penerbit.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi pada saat ini, menuntut perpustakaan sebagai unsur penunjang akademik untuk terus meningkatkan perannya sebagai penyedia informasi bagi sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Peningkatan publikasi ilmiah merupakan salah satu indikator keberhasilan bagi sebuah institusi perguruan tinggi. Pemerintah mendorong peningkatan kuantitas maupun kualitas hasil penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Terbitnya surat edaran RISTEKDIKTI nomor B/565/B.B1/HK.01.01/2019 tentang sarana publikasi karya ilmiah mengharuskan pustakawan untuk memahami sarana publikasi ilmiah yang telah disediakan oleh pemerintah. Untuk itu, pustakawan harus memahami siklus dari karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademika yang kemudian memberikan pendampingan untuk memilih sarana yang tepat bagi mereka untuk mempublikasikan karya ilmiahnya.
“Perubahan atau pergantian jabatan merupakan hal lazim terjadi di lingkungan universitas. Berbeda dengan teori manajemen SDM di perusahaan komersial, konteks yang dijalankan di suatu institusi dikenal dengan prinsip kolegialitas. Dimana perubahan tatanan struktur jabatan yang berubah sudah menjadi hal yang biasa. Naik turun jabatan di suatu institusi pendidikan itu sudah biasa. Disini saya di amanahi sebagai seorang rektor, tetapi di prodi saya adalah seorang dosen yang bilamana jam mengajar saya tentu akan diawasi oleh kaprodi.Terima kasih kepada tim yang telah melakukan proses seleksi ini, universitas telah semaksimal mungkin berlaku adil dan transparan dalam proses seleksi termasuk pemilihan amanah baru” tutur Rektor UII (Sumber: 



