Museum Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan museum yang berisi informasi-informasi sejarah pendirian kampus UII dari awal cita-cita pembentukan hingga perpindahannya di lokasi yang saat ini kita tempati. Museum ini terdiri dari 3 bagian inti, di bagian sisi kanan terdiri dari peralatan kantor/administrasi yang bersejarah bagi UII. Di bagian tengah didominasi oleh benda-benda bersejarah yang berasal dari rumah rektor pertama UII, KH Abdul Kahar Muzakkir.  Sedangkan di bagian kiri terdapat visual sejarah perjalanan kampus UII.


Ketua Panitia Pendirian Sekolah Tinggi Islam (STI), dan Ketua Kurator STI

Drs. Moh Hatta Merupakan Wakil Presiden Pertama RI (1945-1956), Ketua Panitia Pendirian Sekolah Tinggi Islam (STI), dan Ketua Kurator STI.

Moh. Hatta[1] lahir di Bukittinggi 12 Agustus 1902. Beliau merupakan salah satu pahlawan yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalan pendidikan. Beliau aktif dalam organisasi dan menulis surat kabar sambil memperkenalkan Indonesia di Belanda-Jerman semasa beliau kuliah.

[1] Baca biografi Mohammad Hatta, Memoir.1979 (Cetakan baru : Untuk Negeriku, terbitan Kompas)

Jalinan Harapan Bangsa

Pada mulanya, UII bernama Sekolah TInggi Islam (STI). STI lahir dari sejarah panjang usaha memerdekakan rakyat Indonesia dalam bidang pendidikan. STI dirintis dari pesantren-pesantren yang metodenya masih tradisional.

  • 1917
  • Kyai Abdul Halim mendirikan sekolah “Santri Ashrama” di Majalengka dari pendidikan dasar sampai tinggi.
  • 1932
  • Mahmud Junus Merencanakan Perguruan Tunggi Islam di Batu Sangkar Sumatra Barat
  • 1936
  • Muktamar 25 tahun Muhammadiyah memutuskan mendirikan Sekolah Islam Tinggi Fakultas Dagang dan Industri
  • 1938
  • Dr. Soekiman Wirjosandjoyo beserta ulama dan cendekiawan mengupayakan Perguruan TInggi Islam yang diberi nama ‘Pesantren Luhur’ di Surakarta.
  • 1938
  • Muktamar Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) mendirikan Islamische Middelbare School
  • 1939
  • Abdul Kahar Muzakkir pulang dr Al Azhar dan mulai menjalankan perannya di Muhamma-diah.

Menggalang Upaya Menuju Cita

Rintisan Sekolah Tinggi Islam didirikan pertama kali di Jakarta, baru setelah tahun 1944, dibentuklah pantia pendirian Sekolah Tinggi Islam yang di ketuai oleh Moh. Hatta. Anggota panitia ini juga berasal dari bebagai organisasi baik yang bersifat keagamaan maupun nasionalis.

  • 1942
  • Rintisan STI didirikan di Jakarta,bermula dari Perpustakaan dan Pusat Kebudayaan Islam
  • 1943
  • MIAI melakukan pengumpulan dana untuk membentuk STI.

    MIAI dibubarkan kemudian didirikan ‘Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia’ MAJEOMI yang tetap berkomitmen untuk mendirikan STI

  • 1944
  • Panitia pendirian Sekolah Tinggi Islam dibentuk di kantor Masjeomi yang diketuai oleh Drs. Moh Hatta dan melibatkan tokoh dari berbagai kalangan.
  • 1945
  • Masjeomi menyempurnakan kepanitiaan dengan melibatkan wakil-wakil dari PBNU, PB Muhammadiyah, PB PUI, PUII, para ulama dan intelektual serta pejabat departemen agama. Beberapa diantaranya adalah KH Abdul Kahar Muzakkir, KH Mas Manseor, KH. Abdul Wahab, KH. Wahid Hasyim, dan Dr.Satiman Wirjosandjoyo, dan Muh. Natsir

Harapan Mulia Menjadi Nyata

Bagian selanjutnya merupakan proses penerimaan siswa baru. Pada waktu itu jumlah calon yang mendaftar sebanyak 150 orang namun yang diterima hanya 63 orang. Calon mahasiswa yang diterima inilah yang dianggap mampu untuk mengemban amanah sebagai calon pemimpin bangsa. STI diresmikan di Jakarta tanggal 8 Juli 1945 atau 27 Rajab 1364 (Israj Miraj) yang dibuka oleh ketua PPKI Ir. Soekarno.

1945 9 Juni Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru STI
25 Juni Penyelenggaraan Ujian Masuk. Calon mahasiswa sebanyak 150 orang di uji dalam pengetahuan umum. Penguji lisan terdiri dari Moh. Hatta. Prof Hussein Djajadiningrat, Abikusno, Mr Suwandi, dan Priono.
2 Juli Pengumuman Hasil Ujian. Hanya 63 mahasiswa yang diterima (49 dari SMT dan 14 dari Pesantren).  63 orang ini diberikan amanah untuk menyiapkan diri sebagai calon pemimpin bangsa.
8 Juli STI Diresmikan di Jakarta[*] dengan rector pertama KH KH Abdul Kahar Muzakkir. Ir Seokarno memberikan pidato pembukaan STI.

[*] UII menggunakan tanggalan islam sebagai tanggal ulang tahun atau dies natalis yaitu 27 Rajab 1364.