Salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa adalah bagaimana tingkat kecerdasan masyarakat sampai di pelosok desa. Untuk itu perpustakaan berperan penting dalam memenuhi indikator kemajuan tersebut. Maka kita semua sepakat bahwa perpustakaan harus dibangun ke seluruh pelosok desa di Indonesia (Sri Sularsih; Perpusnas RI, 2012).
Menurut Plt. Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Dedi Junaedi, jumlah desa yang ada saat ini di Indonesia adalah sekitar 76.000 desa. Dari jumlah tersebut baru 21.281 desa yang sudah memiliki perpustakaan, itupun baru 40% yang bisa dikatakan berkualitas baik. Untuk itu Perpustakaan Nasional menargetkan antara tahun 2010-2014 paling tidak 50% dari keseluruhan desa yang ada di Indonesia sudah memiliki perpustakaan (http://kelembagaan.pnri.go.id/, 2012).
Tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) salah satunya adalah turut serta membangun masyarakat dan negara Republik Indonesia yang adil dan makmur serta mendapat ridlo Allah SWT. Untuk mewujudkan tujuan luhur tersebut Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII pada semester genap TA 2014/2015 mencanangkan program baru dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UII yaitu pengelolaan Perpustakaan Desa.
“Keistimewaan Yogyakarta harus dilengkapi dengan program-program yang istimewa pada masyarakat desa tempat tujuan mahasiswa KKN UII, antara lain program perintisan, pendirian dan pengelolaan perpustakaan desa. Hal tersebut untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mencerdaskan masyarakat secara merata”, demikian disampaikan oleh Kepala Pusat KKN UII Dr. Unggul Priyadi, M.Si. dalam sambutan pembukaan pembekalan KKN di kampus Fakultas Ekonomi UII.
Paparan Mengelola Perpustakaan Desa disampaikan oleh Direktur Direktorat Perpustakaan UII Joko Sugeng Prianto, SIP., M.Hum., pada Sabtu 04 April 2015 di Ruang I/4, Gd. Prof. Dr. Ace Partadireja, Fakultas Ekonomi UII, diikuti oleh sekitar 50 mahasiswa mewakili kelompoknya yang dibagi dalam beberapa kelas, pada acara pembekalan mahasiswa KKN UII, Semester Genap TA 2014/2015 tersebut.
Dalam presentasinya Joko menyampaikan tentang seluk-beluk pengelolaan perpustakaan desa dari landasan hukum pemerintah, hakekat perpustakaan desa, pengertian, fungsi, tujuan, SDM, anggaran dan sarana prasarana, pengolahan bahan pustaka, pengelolaan koleksi, sampai koleksi siap disajikan, hingga pemasaran informasi kepada pemustaka di desa.
Ditekankan oleh Joko bahwa mahasiswa KKN merupakan wajah dan wakil terbaik dari UII jadi harus profesional, cerdas, dan selalu siap membantu masyarakat, termasuk dalam pengelolaan perpustakaan desa yang dibutuhkan. Konsekuensi dari semua itu Direktorat Perpustakaan UII siap menjadi konsultan, mitra dan support mahasiswa KKN UII dalam mewujudkan program perpustakaan desa untuk masyarakat Indonesia. (Joko SP/ Pustakawan UII).

Berprestasi merupakan dambaan setiap manusia, demikian juga yang diharapkan oleh pimpinan Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) kepada para pustakawannya. Oleh karena itu, untuk memotivasi para pustakawan UII pada hari Selasa, 17 Maret 2015 Direktorat Perpustakaan UII menyelenggarakan acara “Sarasehan Motivasi Diri Meraih Prestasi Pustakawan UII” yang bertempat di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Moh Hatta Perpustakaan dan Museum UII.
Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sarana pendukung proses belajar mengajar yang penting bagi sivitas akademika. Oleh sebab itu perpustakaan perguruan tinggi harus dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka (sivitas akademika). Sebelum disajikan kepada pemustaka sumber informasi di perpustakaan berupa buku-buku baik cetak maupun digital membutuhkan proses tindakan (pengolahan). Pada era information explosion ini proses pengolahan dan penyajian informasi di perpustakaan membutuhkan sarana dan prasarana berupa teknologi informasi yang sering disebut otomasi perpustakaan.
