WORKSHOP TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI PUSTAKAWAN UII

“Menulis merupakan bagian dari kecerdasan dan membutuhkan kreativitas, membutuhkan bakat namun dapat dilatih sehingga dapat trampil. Sedangkan penulisan jurnal harus ada pesan kebaruan yang perlu dirumuskan secara ilmiah”, disampaikan oleh Wakil Rektor I Universitas Islam Indonesia Dr. Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, MA., IAI. pada acara Workshop Teknik Penulisan Karya Ilmiah bagi Pustakawan UII, pada Rabu 30 September 2015 di Ruang Sidang lantai II Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (DP UII).
 
Acara dimulai pada 08.00 WIB hingga selesai pada 15.00 WIB. dihadiri oleh Pustakawan seluruh UII sejumlah 21 orang. Menghadirkan 3 narasumber dari internal UII, yaitu narasumber I Dr. Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, MA., IAI mengisi tentang Teknik Penulisan Jurnal. Cara cepat membuat proposal , disertasi, tesis dan skripsi dibahas oleh narasumber II Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D.  Cara mencari sumber permasalahan yang dapat dijadikan penelitian juga dibahas oleh Prof. Fauzy dengan gamblang, antara lain bersumber dari kehidupan sehari-hari seperti adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan, terdapat penyimpangan antara rencana dan kenyataan, terdapat pengaduan serta adanya persaingan. Sumber kedua dari buku atau karya tulis sebelumnya, bermanfaat untuk penyempurnaan, verifikasi, dan pengembangan dari karya tulis terdahulu.
 
Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, ST., MT narasumber ketiga mengulas tentang Pembaca Tangguh. Yang jadi menarik pak Ajik pada waktu pembukaan menyampaikan pengalamannya pada waktu studi S3 di Jepang, dimana budaya baca dan tulis sudah membumi di negeri Sakura itu. Paparan diawali dengan pertanyaan yang menggelitik sanubari peserta yaitu, berapa banyak buku yang sudah anda baca dalam minggu ini? Berapa banyak buku yang sudah anda baca dalam bulan ini? dan berapa banyak buku yang sudah anda baca dalam tahun ini? Menurut penelitian di Amerika 1 dari 4 orang dewasa tidak membaca satu bukupun dalam satu tahun terakhir, itu di negara maju apalagi di negara berkembang seperti Indonesia. Diawali dari permasalahan rendahnya minat baca tersebut, presentasi pak Ajik berlanjut dengan membahas hal ihwal membaca. Seperti apa saja penyebab malas membaca, antara lain karena motivasi rendah, bukunya tidak menarik, suasana batin, karena teknik membaca yang salah, membaca lambat, dan sebagainya. Paparan ditutup dengan strategi membaca cepat, teknik membaca cepat seperti teknik scanning, teknik Skimming, dan sebagainya, berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca yang pada akhirnya nanti diharapkan akan melahirkan pembaca-pembaca yang tangguh, in syaa Alloh. (Joko S.P./ Pustakawan UII)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply