Bedah Buku -Pseudo Shariah Economy And Muslims’ Civilization Debt

Bedah buku PseudoRabu, 16 September 2015 di Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (DP UII) diselenggarakan acara “Bedah Buku Pseudo SyariahEconomy and Muslims’ Civilization Debt”.
Dalam kesempatan ini, panitia menghadirkan narasumber dari eksternal dan internal UII yaitu penulis buku Prof. Tono Saksono, Drs. Sofwan Jannah, M.Ag  (pembahas dari FIAI UII) dan Priyonggo Suseno, SE.,M.Sc. (pembahas dari FE UII).  Acara dihadiri sebanyak 80 an peserta terdiri dari mahasiswa, dosen dan pustakawan.
Dalam sambutannya Direktur DP UII menyampaikan bahwa buku merupakan media yang berisi ilmu pengetahuan, dan ilmu tersebut baru akan berguna apabila disebarkan kepada masyarakat. Salah satu bentuk penyebaran dengan menelaah isi buku secara mendalam, diserap menjadi tacit knowledge lalu di explicit-kan­diaktualisasikan kepada masyarakat luas, sehingga dengan ilmu tersebut masyarakat akan dapat memajukan peradaban dalam segala sektor kehidupan. Lebih lanjut Joko Sugeng Prianto menyampaikan, bahwa dalam proses memahami isi buku dibutuhkan berpikir sungguh-sungguh dan fokus, serta menggunakan metode tertentu untuk membuahkan hasil yang optimal. Berkaitan dengan hal tersebut maka acara bedah buku ini diadakan. Diharapkan acara bedah buku ini dapat membantu peserta menemukan cara memahami isi buku dengan baik, juga peserta bertambah cinta kepada buku, yang akhirnya dapat meningkatkan wawasan pengetahuan peserta untuk mendukung proses belajar mengajar dalam kalangan akademisi, khususnya sivitas akademika UII.
Dalam pengantarnya Prof. Tono Saksono menyampaikan bahwa pada kenyataannya saat ini  umat Islam telah melupakan kalender Islam sebagai dasar dalam sistem akuntansi bisnis mereka. Sedangkan penggunaan kalender Gregorian (Masehi) sebagai pengganti kalender Islam ternyata mengakibatkan akumulasi defisit pembayaran zakat. Dengan membaca buku ini, diharapkan umat Islam menjadi sadar akan kesalahan masa lalu dalam mengabaikan penggunaan kalender Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Disampaikan oleh Priyonggo Suseno, S.E.,M.Sc. bahwa penulis buku ini telah menyadarkan umat Islam perlunya perhatian dalam membersihkan harta dari zakat secara murni. Hal ini hendaknya menjadi perhatian bersama mulai dari ulama, ahli ekonomi keuangan, pengambil kebijakan hingga praktisi bisnis.
Sedangkan Drs. Sofwan Jannah, M.Ag mengatakan bahwa Kalender Hijriyah belum kompak sehingga sulit dijadikan pedoman dan merugikan banyak pihak dari sisi ekonomi. Untuk pelaksanaan ibadah zakat seharusnya menggunakan kalender Islam, jika menggunakan kalender Gregorian (Masehi) berarti mundur 10-11 hari setiap tahunnya. Kalender Hijriyah tidak mungkin dibangun dengan berpedoman pada Rukyat, karena tidak semua tempat dapat melakukan rukyat. Kalender Hijriyah dapat dibangun hanya dengan Hisab.
Acara diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan kepada para nara sumber dan moderator serta pembagian doorprice kepada peserta. (Suharti/Pustakawan UII)

Makalah Bedah Buku:

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply