WORKSHOP OPTIMALISASI PEMANFAATAN MENU-MENU DALAM OTOMASI SIMPUS UII

SIMPUS UII (Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan Universitas Islam Indonesia) dibangun di Perpustakaan UII sejak tahun 2002. Usia yang sudah cukup lama untuk sebuah sistem informasi. Sistem informasi perpustakaan ini sangat membantu tugas-tugas pustakawan jika dimanfaatkan dengan optimal. Akan tetapi terkadang belum semua pustakawan atau pegawai perpustakaan mampu memanfaatkan sistem informasi tersebut dengan optimal. Hal ini dikarenakan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman petugas dalam mengoperasikan sistem informasi tersebut. Padahal banyak fasilitas atau menu-menu di sistem otomasi SIMPUS UII yang bisa dimanfaatkan pustakawan dan pegawai perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka maupun institusi dalam penyediaan data, penelusuran informasi, penyebaran informasi atau kebutuhan yang lainnya.

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan menu-menu dalam otomasi SIMPUS UII, maka diselenggarakan “Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Menu-Menu dalam Otomasi Simpus”. Penyelenggaraan workshop ini dilatarbelakangi karena masih banyak pustakawan dan pegawai perpustakaan yang belum memanfaatkan dengan optimal menu-menu pada Program SIMPUS UII, perlunya pengenalan SIMPUS UII kepada pegawai baru, perlunya penyebaran tacit knowledge dan pengalaman dari pegawai yang akan purna tugas ke pegawai yang masih aktif dan perlunya pustakawan memanfaatkan data di SIMPUS UII sebagai bukti fisik untuk pengajuan DUPAK (Daftar Usulan Pengajuan Angka Kredit) Pustakawan.

Melalui workshop ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang pemanfaatan menu-menu pada Program SIMPUS dengan optimal, mengenalkan Program SIMPUS UII kepada pegawai baru, mempersiapkan pengetahuan, wawasan dan pengalaman kepada generasi penerus dan membantu pustakawan UII dalam menyiapkan bukti fisik untuk pengajuan DUPAK.

Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Menu-menu dalam Otomasi SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) UII diselenggarakan pada Selasa, 11 Februari 2020 di Ruang Audio Visual Lantai 2 Direktorat Perpustakaan UII Yogyakarta diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang pustakawan dan pegawai perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Indonesia.

Adapun 2 (dua) pemateri workshop kali ini berasal dari pegawai dan pustakawan Direktorat Perpustakaan UII yaitu Wahid Hudaya, S.I.Pust, dengan tema “ Panduan Pengoperasian Sirkulasi dan Entry Data pada SIMPUS serta Kiat Praktis Mengedit dan Mengisi Menu-Menu pada Program SIMPUS” dan Muhammad Jamil, SIP dengan tema “ Optimalisasi Menu dan Fitur untuk Memanfaatkan Fasilitas pada SIMPUS.”

Dalam sesi tanya jawab dibahas tentang perlunya pengembangan sistem otomasi SIMPUS UII untuk memenuhi tuntutan kebutuhan yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Akan tetapi karena di UII masih banyak kebutuhan pengembangan sistem, sehingga perpustakaan dalam hal ini SIMPUS UII harus menunggu giliran ditangani oleh BSI (Badan Sistem Informasi) UII yang berwewenang menangani dan mengembangkan teknologi informasi UII. Selain itu juga perlu adanya kesepakatan dari pustakawan dan pegawai perpustakaan untuk merevisi fasilitas menu dan fitur yang ada di Program SIMPUS UII agar sesuai dengan kebutuhan seperti fasilitas export, jenis koleksi, dan lain-lain.

Semoga dengan workshop ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pustakawan dan pegawai perpustakaan UII, untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemustaka Perpustakaan UII. (Penulis Berita: Suharti/Pustakawan UII)

	Layanan	Layanan Pembelian SNI Secara Online Layanan Akreditasi Laboratorium dan Lembaga sertifikasi Layanan Diklat Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Layanan Jasa Issuer identification Number
	Alamat	Gedung 1 BPPT Jl. M.H. Thamrin No.8 Kebon Sirih, Jakarta Pusat
	Social Media	@genapsni SNI Channel BSN @bsn_sni

Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2014 Tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian disahkan di Jakarta pada tanggal 17 September 2014, diundangakan Melalui Lembaran Lembaran Negara RI Tahun 2014 nomor 216, Tambahan Lembaran Negara RI nomor 5584 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, bertujuan untuk: meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan , kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi; meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri. Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional di bidang standardisasi dan dalam mengantisipasi era globlalisasi perdagangan dunia, AFTA (2003) dan APEC (2010/2020), kegiatan standardisasi yang meliputi standar dan penilaian kesesuaian (conformity assessment) secara terpadu perlu dikembangkan secara berkelanjutan khususnya dalam memantapkan dan meningkatkan daya saing produk nasional, memperlancar arus perdagangan dan melindungi kepentingan umum. Untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN). Badan Standardisasi Nasional dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001, merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional – DSN. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi Nasional berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi. Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BSN di bidang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran dilakukan oleh Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU). KSNSU mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN mengenai standar nasional untuk satuan ukuran.Sesuai dengan tujuan utama standardisasi adalah melindungi produsen, konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan, pengaturan standardisasi secara nasional ini dilakukan dalam rangka membangun sistem nasional yang mampu mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar global. Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa Indonesia di pasar global.
	1. Layanan Pembelian SNI Secara Online 2. Layanan Akreditasi Laboratorium dan Lembaga sertifikasi 3. Layanan Diklat Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 4. Layanan Jasa Issuer identification Number	Social Media BSN @genapsni @bsn_sni @genapsni

Alamat BSN: Gedung 1 BPPT Jl. M.H. Thamrin No.8 Kebon Sirih, Jakarta Pusat

WORKSHOP OPTIMALISASI PEMANFAATAN MENU-MENU DALAM OTOMASI SIMPUS UII

Leave a Reply

Leave a Reply Cancel reply