Library Lite Januari 2025

Sleman, 30 Januari 2025

Mengawali awal tahun 2025, Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan kegiatan rutin setiap bulan yang biasa disebut dengan “Library Lite”. Library Lite dilakukan secara daring via zoom meeting. Pengisi acara Library Lite kali ini adalah Widiyanto selaku penceramah dan Muhammad Jamil selaku pemateri. 

Widiyanto menyampaikan ceramah berjudul “Pentingnya Menjaga Silaturahmi”. Dalam Islam, silaturahmi mengacu pada hubungan kasih sayang dan persaudaraan antar sesama manusia. Hal tersebut sesuai firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat: 10 bahwa “sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar mendapat rahmat”. Mencintai antar saudara satu dengan lainnya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Mencintai sesama umat muslim dapat diartikan saling menghormati, menyayangi dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Widiyanto juga menyampaikan berbagai contoh implementasi silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kerja.

Seringkali kita merasa canggung dalam menjaga silaturahmi dengan orang lain. Widiyanto mengajak kita untuk memulai dengan langkah sederhana yaitu menyapa dan tersenyum ketika bertemu dengan orang lain. Langkah sederhana tersebut memiliki peran penting dalam menjaga silaturahmi dengan sesama agar mendapat berbagai kebaikan dan menciptakan kehidupan yang harmonis. Widiyanto menambahkan, jangan hanya menjadi saudara dalam nama tetapi jadilah saudara dalam perbuatan dan sikap yang baik.

Sesi selanjutnya, Muhammad Jamil menyampaikan materi terkait Akreditasi Perpustakaan. Jamil menyampaikan bahwa Direktorat Perpustakaan UII akan melakukan re-akreditasi yang kemungkinan dilaksanakan pada bulan Desember akhir tahun ini. Akreditasi menjadi hal yang penting dilaksanakan untuk menunjukkan kegiatan yang sudah dilakukan di perpustakaan sudah memenuhi standar nasional atau belum. Jamil menambahkan, untuk persiapan akan dilaksanakan dengan melakukan pendaftaran re-akreditasi pada bulan Mei atau Juni.

Selanjutnya, Jamil menyampaikan bahwa dalam mempersiapkan akreditasi harus melakukan studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan memahami Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pedoman Akreditasi Perpustakaan, Nomor 303 Tahun 2022 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Nomor 5 Tahun 2024 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi. Studi lapangan dilakukan dengan mengadakan studi banding ke beberapa perguruan tinggi yang baru saja melakukan akreditasi. Jamil juga memaparkan secara singkat beberapa komponen dalam instrumen akreditasi, sistem penilaian akreditasi serta membagikan akses untuk semua tendik di Perpustakaan. Diharapkan semua tendik di Perpustakaan dapat memahami bagaimana komponen-komponen akreditasi perpustakaan yang akan dilaksanakan akhir tahun ini.

Kontributor: Rizki Nurfiani Iksanti