Mengulik Khazanah Manuskrip di Era Tiktok – Pameran Manuskrip Eks Perpustakaan Islam Indonesia

Sleman, 12-31 Juli 2023

Manuskrip memiliki nilai unik bagi tiap institusi. Ada nilai informasi penting yang terkandung di baliknya, beserta cerita sejarah di baliknya. Semua hal menarik tersebut perlu disebar luasakan agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Semangat itulah yang dibawa oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada, Yayasan Badan Wakaf UII (YBW UII) bersama Panitia Milad ke-80 UII dan Direktorat Perpustakaan untuk mengadakan Pameran Manuskrip bertajuk “Khazanah Literasi Islam Indonesia: Koleksi Eks-Perpustakaan Islam”. Pameran ini bertujuan untuk melihat naskah-naskah lama dan cerita masa lampau sebagai cara menggali kembali urgensi literasi hari ini yang sedang digempur Tiktok.

Naskah-naskah lama yang ditampilkan dalam Pameran Manuskrip kali berasal dari lantai dasar Direktorat Perpustakaan UII. Awalnya, naskah-naskah ini hanya dikira sebagai arsip lama saja, namun setelah ditelisik lebih lanjut banyak rahasia yang tersimpan dari diamnya koleksi-koleksi tersebut. Setelah melalui proses kurasi, akhirnya ditampilkan naskah-naskah yang belum banyak dilihat orang-orang; seperti buku cetakan asli Sigmund Freud, dan cetakana asli disertasi Snouck Hurgronje. Bahkan terdapat pula terjemah awal injil Lukas dalam bahasa Batak dan tulisan M. Natsir tentang puasa dalam bahasa Belanda.

Pameran Manuskrip dimulai pada tanggal Rabu, 12 Juli 2023. Direktur Embun Kalimasada YBW UII, Hadza Min Fadhli Robby, S.IP., M.Sc., menyambut seluruh hadirin beragam kalangang yang datang pada pembukaan Pameran Manuskrip. Pameran kemudian dibuka oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.

Selain itu, terdapat orasi budaya yang disampaikan oleh Ajengan Didin Ahmad Zaenuddin (Diaz Nawaksara), Pegiat Studi Manuskrip PP. LESBUMI PBNU. Dalam orasinya yang berjudul “Mengulik Khazanah Manuskrip di Era Tiktok“, Diaz menyampaikan pentingnya mengetahui nilai-nilai warisan luhur yang telah diwarikan dalam berbagai bentuk, “Aksara adalah kunci yang dapat membuka nilai-nilai luhur peradaban bangsa, yang tercatat dalam literatur dan diwariskan berupa prasasti, sastra, dan lain sebagainya. Kita harus mulai menyadari, merasa bangga, dan mengetahui lebih jauh titik perabadan bangsa ini” ujarnya. Orasi tersebut menjadi ruh pameran ini dan juga muasal semangat yang ditularkan pada semua hadirin dan pengunjung.

Pameran Manuskrip Koleksi Eks Perpustakaan Islam Indonesia dapat dikunjungi pada tanggal 12-31 Juli 2023, bertempat di selasar gedung Moh. Hatta, Direktorat Perpustakaan UII pada hari dan jam kantor. Tidak hanya manuskrip, pameran kali ini juga menampilkan karya juara dan peserta lomba kaligrafi.