Sleman, 29 Juli 2024
Library Lite kembali hadir di bulan Juli melalui zoom meeting dengan sesi ceramah diisi oleh Muhammad Lukman dan sesi materi oleh Hana Isnaini Al Husna. Keduanya merupakan pustakawan dari Fakultas Kedokteran UII. Dalam pembukaan ceramahnya, Lukman mengingatkan kembali pentingnya bersyukur. Lukman melanjutkan dengan membedah kitab Khoshoisul Ummatil Muhammadiyah (Keutamaan-keutamaan umat Muhammad) karya seorang ulama asal Saudi bernama Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki. Ulama yang lahir pada tahun 1994 (wafat pada 2004) ini tidak asing di telinga masyarakata Indonesia karena banyak muridnya datang dari tanah air, seperti KH. Maimoen Zubair, KH. Ubaidillah Faqih, dll.
Bab keenam buku tersebut membicarakan umat Nabi Muhammad saw. di hari yaumul akhir diberikan tanda khusus terutama cahaya yang memancar sebagaimana yang termaktub dalam QS. At-Tahrim: 8. Hal yang senada juga tertulis dalam Hadis Riwayat Ahmad yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw mengenali umatnya di hari akhir kelak. Mereka akan diberikan catatan amal di sebelah kanan dan ada bekas sujud di wajahnya. Sedangkan untuk orang beriman yang cahayanya redup-redup akan tetap mendapat syafa’at walaupun hisabnya lebih lama. Adapun hisab yaumul masyar seperti 3 jam hitungan akhirat.
Hana mengangkat topik “Kolaborasi Penelitian” dalam Library Lite kali ini. Kolaborasi penelitian merupakan kerja sama antar pihak untuk melakukan penelitian dengan prinsip transfer knowledge yang saling menguntungkan. Cara kolaborasi bisa antar akademisi dari bidang yang sama maupun bidang lainnya yang saling melengkapi. Tujuan kolaborasi adalah membagi tugas, menggandeng potensi yang berbeda dari setiap anggota untuk hasil yang lebih baik. Setiap anggota tim membawa keunikannya yang dapat menjadi nilai tambah bagi proyek penelitian.
Inti dari kolaborasi pustakawan adalah berbagi ilmu pengetahuan karena hakikatnya setiap orang adalah guru dengan kelebihannya masing-masing. Berbagi ilmu pengetahuan artinya adalah mewariskan pengetahuan untuk masa depan. Tentunya kolaborasi menyimpan segudang manfaat antara lain: meningkatkan kompetensi, lebih percaya diri, meningkatkan loyalitas pustakawan, menciptakan inovasi, dan mempercepat penyelesaian masalah. Dengan demikian kolaborasi mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang. Tantangan yang dihadapi untuk berkolaborasi yaitu sikap jumawa dan ketidakpercayaan diri dalam menyampaikan gagasan secara verbal maupun non-verbal.
Kontributor: Husna Amalina Sholihah