Oleh Neneng Asaniyah

Assalamualaikum wr.wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan  kehadirat  Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa berjumpa  dalam acara  library lite pada kesempatan  kali ini   keadaan  sehat wal  afiat.  Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi kita Nabi besar Muhammad  saw, kepada keluarganya, sahabatnya,  kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman. Aamiin … Bapak/ibu,  sebelurnnya  saya mohon  maaf,  saya tidak bermaksud  menggurui  bpk/Ibu,  karena  saya percaya pasti Bpk/lbu  disini lebih paham tentang apa yang akan saya sampaikan nanti.

Pada kesempatan  yang  berbahagia  ini, saya akan mengingatkan  diri  saya sendiri  dan teman-teman semua yaitu tentang kematian.

Kita sebagai orang beriman  harus percaya  akan  mengalami  kematian,  sehingga kita harus  berusaha untuk  selalu siap menghadapi kematian  tersebut. Kita harus selalu siap karena ajal tidak bisa ditawar Ketika  sudah tiba waktunya kita mati.  Kematian  tidak memandang  usia (tua, muda),  kaya,  miskin, dalam   keadaan   sakit   atau   sehat   jika   Allah   sudah   menghendaki    kita   mati,   kita   tidak   bisa menghindarinya,  siap tidak siap, kita akan mengalaminya.

Kematian  itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat  dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian. Firman Allah dalam surat al Anbiya: 35 yang artinya  “Tiap-tiap yang berjiwa  akan merasakan mati. Kami akan menguji  kamu  dengan keburukan dan   kebaikan   sebagai   cobaan   (yang   sebenar-benarnya).   Dan   hanya   kepada   Kamilah   kamu dikembalikan”.  (QS. Al Anbiya: 35)

Ketika seseorang sudah mati, selama kita hidup, kita sudah tidak bisa bertemu lagi dengannya. Rindu yang paling berat adalah karena kematian. Hanya doa yang bisa mengobati kerinduan kita. Selagi kita masih hidup mari kita saling menyayangi, menghargai  dan menghormati.

Beberapa hari ini ada teman kita yang sedang bersedih atau  dalam masa berkabung, mungkin Bpk/Ibu banyak yang tidak tahu.  Beliau adalah  Bu Umi dan Bu Harti yang selali mengikuti  sinetron  Ikatan Cinta, dimana pemeran utamanya yang Bemama Andini Karisma Putri meninggal  karena kecelakaan mobil saat selfi di dalam mobil. Menyaksikan  sinetron itu saja menangis karena ikut terbawa  suasana. Bu umi cerita klo sampai menghabiskan  tisu banyak , nangis sampai sesenggukan. Itu hanya sinetron yang hanya settingan saja membuat  menangis banyak orang. Bahkan yang lebih parah pada hari Rabu, malam Kamis yang lalu bu umi merebus air/ godog wedang ditinggal nonton Ikatan Cinta sampai lupa dan akhimya pancinya gosong, tp untung  saja yang merebus air itu bu umi sendiri buka yu Par, klo yu Par mungkin  akan dipotong  gajinya  yak arena pancinya  harganya mahal. Bercanda …  Tapi  bu Umi dan bu Harti belum bilang kapan mau takziah ke Jakarta untuk menguatkan  hatinya  mas AL.

Sebagai contoh kejadian  nyata ya, beberapa hari yang lalu, ibu dari teman  suami saya (pak toni) itu kanjualan kerupuk di pasar sidorejo, pas mau pulang dari pasar beliau ditabrak  sepeda motor RX king yang baru konvoi, yang mengakibatkan beliau meninggal dunia di tempat  kajadian.  Saat itu, pak toni posisinya baru perjalanan  ke acara jagong  manten,  tiba-tiba  di telp  klo ibunya  di RS bhayangkara karena mengalami kecelakaan. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan pak toni dan keluarganya mengetahui  ibunya  meninggal  dunia  karena  kecelakaan,  padahal  paginya  masih  ngobrol  bersama dalam keadaan  sehat.

Coba  kita  bayangkan/   kita  renungkan   ketika  kita  nanti  mati,  kita  akan  di  mandikan,   dikafani, disalatkan,  dikuburkan   oleh  orang  lain.  Kita  akan  di  umukan   dimasjid-masjid,   kita  sudah  jadi almarhum,  almarhumah. Orang-orang yang mencintai  kita akan menangis, bersedih dengan kepergian kita, tetapi mereka tidak bisa menolong kita, yangjadi penolong kita hanyalah amalan kita selama kita hidup didunia ini, untuk itu marilah kesempatan yang masih ada ini kita gunakan sebaik-baiknya.

Didunia ini, kita hanya sementara, maka pada kesempatan kali ini saya akan mengajak diri saya sendiri dan juga teman-teman  semua untuk  selalu mengingat  tentang  kematian,  agar kita selalu termotivasi untuk berbuat  kebaikan dan menghindari  berbuat  maksiat/dosa karena kematian  akan menjemput kita tanpa aba-aba.  Dimana rejeki, jodoh, mati adalah misteri Ilahi, menjadi ketetapan Allah.

Manusia setiap hari  beerja banting  tulang untuk  mencukupi  kebutuhan  hidupnya,  tetapi  tetap  Allah yang  mengatur,  yang  membagi-bagi  rejeki  tsb. Bisa dicontohkan  etika  sesomag  mendapat  rejeki nompok ya, mendapat hadiah mobil, hadiah umroh gratis, itu karena Allah sudah mengatur rejeki tiap­ tiap orang. Jadi kita tidak boleh iri melihat rejeki orang lain yang berbeda dengan  kita, karena  sudah diatur oleh Allah  SWT. Jodoh, juga menjadi  rahasia  Allah. Mungkin  dulu pak Giman mantan  atau penggemamya banyak, tetapi  yang jadi istri pak Giman saat ini ya istrinya  pak Giman saat ini yang InsyaAllah ini adalah yang terbaik menurut  Allah. Karena baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Selanjutnya tentang  kematian  seperti yang sudah saya sampaikan  tadi bahwa  kita semua pasti akan mengalaminya.

Doa kita semoga kita semua, keluarga kita selalu diberi kesehatan dan sisa umur yang bermanfaat,  dan Ketika  tiba  saatnya  kita  Kembali  kepada  Allah  nanti,  kita  akan  Kembali  dalam  keadaan  Husnul Khotimah, Aamiin …

Dari saya cukup sekian, kurang  lebihnya saya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Wassalu’alaikum wr wb.