Library Lite Juli 2025
Sleman, 30 Juli 2025
Orang tua merupakan sosok yang banyak berjasa dalam kehidupan setiap manusia. Pengorbanan dalam bentuk materiil maupun non materiil, tak hentinya mereka usahakan dalam rangka menghantarkan putra-putrinya meraih kesuksesan. Dalam Islam, berbakti kepada kedua orang tua termasuk amalan utama yang menjadi kewajiban manusia setelah beribadah kepada Allah. Allah sangat memuliakan kedudukan sosok orang tua, sehingga kata “Ah” yang singkat lagi terdengar sepele, digarisbawahi secara khusus melalui firman-Nya pada Qs. Al-Isra’: 23. Hal ini menunjukkan perlunya kita lebih berhati-hati dalam menjaga perasaan keduanya. Nasihat ini disampaikan oleh Tatik Herawati melalui tausiyahnya bertajuk “Meraih Ridho Allah dengan Berbakti pada Kedua Orang Tua” pada Library Lite Rabu, 30 Juli 2025.
Ridho orang tua menjadi salah satu parameter ridho Allah, demikian pula murka-Nya. Tatik dalam kesempatan ini dengan tegas mengingatkan kepada peserta Library Lite untuk tidak banyak “berhitung” tatkala memberikan sesuatu kepada mereka. Selain memberi secara materi, melangitkan doa, menyempatkan waktu berkunjung, dan merawat orang tua kala sakit, merupakan beberapa contoh bakti yang dapat kita lakukan pada keduanya. Kemudahan dalam keluar dari kesulitan, panjangnya umur, serta kemudahan dalam menempuh jalan menuju surga menjadi beberapa hikmah yang telah menanti mereka yang terus mengupayakan bakti. Sebagai penutup, Tatik melengkapi tausiyahnya dengan kisah pengorbanan Uwais Al-Qarni serta Abu Hurairah. Melalui kisah ini, Tatik memberikan suntikan semangat kepada peserta Library Lite dalam menyempurnakan bakti pada kedua sosok yang pertama kali memperkenalkan kita terhadap dunia ini.
Library Lite, forum silaturrahmi dalam rangka peningkatan kompetensi spiritual maupun profesional pustakawan dan tenaga kependidikan di lingkungan Perpustakaan UII kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Joko Sugeng Priyanto. Sebelum memasuki masa pensiunnya pada beberapa bulan mendatang, pada Library Lite kesempatan kali ini, Joko berbagi kisah perjalanan karirnya yang luar biasa. Masuk sebagai seorang staf honorer berbekal ijazah SMA, Joko kini telah mengantongi gelar magister yang sekaligus mengantarkannya menjabat sebagai direktur perpustakaan pertama di lingkungan Universitas Islam Indonesia dari kalangan pustakawan. Ia menyelesaikan dua periode masa jabatannya pada tahun 2022. Kisah ini menjadi bukti nyata pentingnya semangat belajar sepanjang hayat.
Perjalanan akademik Joko dimulai saat ia berhasil lolos dalam 15 besar dari 100 tenaga kependidikan yang mendaftar program tugas belajar di lingkup Universitas Islam Indonesia. Melalui program tugas belajar tersebut, Joko mulai menapaki dunia pendidikan tinggi jenjang D3 di FISIPOL UGM pada tahun 2000-2003. Tidak berhenti di situ, pada 2006, Joko kembali lolos mendapatkan beasiswa tugas belajar UII dan mengambil S-1 Ilmu Perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga. Tekadnya untuk terus maju terlihat jelas saat ia berhasil menembus program beasiswa 5000 doktor Kemenag RI untuk jenjang S-2. Meskipun sempat mendapat cemooh dari berbagai pihak, dengan kesungguhan ikhtiar, semangat belajar, dan keistiqomahan meminta kepada Allah melalui shalat tahajjud, beliau berhasil mendapatkan beasiswa S-2 Ilmu Perpustakaan di FIB UI. Pada akhir penyampaiannya, Joko memberikan motivasi kepada generasi muda perpustakaan melalui kisahnya saat menjadi pengajar di Universitas Terbuka. Kisah Joko memberikan gambaran bahwa berbagai kesempatan berkembang melalui beasiswa hingga kesempatan berbagi ilmu serta menebar kemanfaatan sangatlah terbuka bagi mereka yang mau berusaha.. Kisah ini menjadi motivasi kuat bagi para pustakawan untuk terus berjuang dan tidak pernah berhenti belajar. Dengan tekad, usaha, dan doa yang kuat, setiap hambatan bisa dilalui.
Kontributor: Mufida Nur Arifah
Editor: Akmal Faradise
Ilustrasi dibuat dengan bantuan AI